Pencairan Beasiswa Wawonii Cerdas Tahap I 2025 Tertunda, Mahasiswa Gelar Aksi Protes
Sejumlah mahasiswa asal Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) mempertanyakan keterlambatan pencairan Beasiswa Wawonii Cerdas tahap I tahun 2025. Aspirasi ini disampaikan melalui aksi demonstrasi yang digelar oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Kajian Advokasi Kebijakan dan Demokrasi (Forkad) Sulawesi Tenggara.
Dalam aksinya, Koordinator Lapangan Forkad, Erlan, menyatakan bahwa program Beasiswa Wawonii Cerdas merupakan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Konkep. Namun menurutnya, dalam pelaksanaannya terdapat banyak kejanggalan.
“Beasiswa ini dikelola oleh Bagian Kesra, tapi dalam praktiknya masih menyisakan banyak persoalan, mulai dari ketidaksesuaian syarat, hingga keterlambatan pencairan yang tak sesuai jadwal pengumuman,” tegas Erlan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Setda Konkep, Hj. Suriawaty, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa keterlambatan tersebut disebabkan oleh proses harmonisasi regulasi Peraturan Bupati (Perbup) ke Kementerian Hukum dan HAM.
“Pemerintahan saat ini memiliki program tambahan dari Bupati, yakni perluasan penerima beasiswa untuk santri Tahfiz Qur’an tingkat SD, SMP, dan SMA. Karena itu, Perbup lama perlu disesuaikan dan diharmonisasi ulang ke Kemenkumham,” jelasnya.
Setelah melalui proses tersebut, Perbup baru akhirnya selesai dan telah ditandatangani oleh Bupati Konawe Kepulauan. Nama-nama penerima juga telah ditetapkan, dengan total 1.250 mahasiswa dinyatakan lolos sebagai penerima Beasiswa Wawonii Cerdas.
Suriawaty menargetkan bahwa pencairan beasiswa akan dilakukan paling lambat pekan depan. Saat ini, pihaknya tengah memproses pengajuan pencairan ke Badan Keuangan Daerah.
“Kendala lain adalah adanya ratusan rekening penerima yang tidak aktif. Kami sudah imbau agar para mahasiswa segera mengaktifkan rekening masing-masing. Bila semua rekening sudah aktif, insyaallah pekan depan dana beasiswa akan dicairkan,” pungkasnya.
Reporter: Ajad Sudrajad